Posted by : David Asc Official Blog
Rabu, 14 Juni 2017
Setelah membahas tentang pengaruh mata kuliah di postingan artikel sebelumnya, maka saya sekarang akan membahas toleransi beragama di lingkungan kampus. Kenapa saya memilih tema ini ? Dikarenakan sekarang berada didalam bulan puasa atau ramadhan.
Kampus merupakan ilustrasi negara yang didalamnya terdapat bermacam macam penganut agama. Kita hidup di negara yang membutuhkan toleransi satu sama lain. Toleransi bisa dikatakan sikap perilaku terbuka, menghargai perbedaan antar sesama, saling menghormati dan tidak adanya diskriminasi terhadap golongan yang berbeda.
Bentuk toleransi itu harus kita praktekkan dalam kampus maupun diluar kampus serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. Jadi melalui toleransi itu terwujud persaudaraan antar sesama, ketertiban, ketenangan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing masing. Jika toleransi ini diterapkan di setiap kampus atau diluar, maka besar harapan kita semua akan semakin bersatu dan tentram. Bentuk toleransi lainnya adalah saling mengingatkan kepada mereka yang berpuasa.
Kalau yang kuliah masuk pagi dan siang kecil kemungkinan bisa buka bareng dengan teman sekelas di kampus. Sedangkan yang masuk kelas sore seperti saya, bisa buka bareng dengan teman sekelas. Kadang mereka bawa makanan bukaan dan saling berbagi di kelas. Ada juga yang buka bersamanya di kantin Potensi Utama.
Saya sendiri beragama Kristen, dan saya sangat menghargai mereka yang berpuasa. Karena saya tidak ingin bermusuhan, terpecah belah dan tetap ingin berteman dan bersahabat karena kita adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dan bersosialisasi tanpa memandang perbedaan kepercayaan agama.
Oiya, karena saya mahasiswa transferan yang hanya 2 tahun seperti yang sudah dibahas di postingan artikel sebelumnya, kelas saya dalam tiap semester berbeda beda. Jadi saat berpuasa kadang mereka mengajakku atau aku menanyakan mereka kapan ada buka bersama dalam satu kelas. Itu merupakan wujud perhatian dan toleransi mereka terhadap sesama tanpa memandang latar belakang.
Saat mereka berbuka bersama, saya diajak mereka untuk makan sama atau saya sendiri yang datang ke mereka. Saya pribadi sangat respek dan salut terhadap mereka yang berpuasa, saat puasa mereka tidak mengeluh dan menahan diri, saat berbuka mereka minum dan mengucap syukur. Dengan mereka berpuasa itu menunjukkan sikap empati terhadap orang - orang yang sedang kelaparan, belajar jujur terhadap diri sendiri dan bisa mengendalikan diri. Karena yang lain menghargai ibadah puasa, maka yang lain pun sering ikut berpuasa.
Disini arti toleransi beragama bisa juga dengan cara memberi bantuan. Di kampus UPU maupun di kampus lain saat ada orang tua mahasiswa yang meninggal tiap kelas dikumpulkan sumbangan sebagai bantuan kepada keluarga mahasiswa tersebut tanpa memandang asal usulnya. Selain itu, menjenguk teman kampus yang sedang sakit.
Saya pribadi sangat menyukai kata - kata dari pak presiden Gus Dur begini “Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”. Dan saya juga suka kata - kata ini dan kita semua setuju, yaitu “Agama boleh beda, sahabat jalan terus”
thanks gan, dengan ini jadi lebih jelas makna dari toleransi :)
BalasHapusInfonya bagus
BalasHapusItulah Indonesia.. Harus saling menghargai donk pastinya..
BalasHapusIndahnya bertoleransii, indahnya berbagi dan indahnya menjunjung tinggi satu kesatuan Bhinekka Tunggal Ika
BalasHapusMenebar kasih lebih baik daripada menebar benci yang hanya memicu perselisihan antar sesama
God bless all ��
Toleransi harga mati.. Yeayyyyy
BalasHapusGood tolerance..
BalasHapus