David Asc Official Blog

Setelah membahas tentang pengaruh mata kuliah di postingan artikel sebelumnya, maka saya sekarang akan membahas toleransi beragama di lingkungan kampus. Kenapa saya memilih tema ini ? Dikarenakan sekarang berada didalam bulan puasa atau ramadhan.

Kampus merupakan ilustrasi negara yang didalamnya terdapat bermacam macam penganut agama. Kita hidup di negara yang membutuhkan toleransi satu sama lain. Toleransi bisa dikatakan sikap perilaku terbuka, menghargai perbedaan antar sesama, saling menghormati dan tidak adanya diskriminasi terhadap golongan yang berbeda.

Bentuk toleransi itu harus kita praktekkan dalam kampus maupun diluar kampus serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. Jadi melalui toleransi itu terwujud persaudaraan antar sesama, ketertiban, ketenangan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing masing. Jika toleransi ini diterapkan di setiap kampus atau diluar, maka besar harapan kita semua akan semakin bersatu dan tentram. Bentuk toleransi lainnya adalah saling mengingatkan kepada mereka yang berpuasa.

Saat ini bulan Juni kita berada tepat didalam bulan puasa. Jadi di kampus saya Universitas Potensi Utama tetap kuliah dan menjalankan puasa. Dan ini merupakan suatu cobaan bagi yang menjalankan puasa saat ada yang kuliah pagi, siang atau sore.

Kalau yang kuliah masuk pagi dan siang kecil kemungkinan bisa buka bareng dengan teman sekelas di kampus. Sedangkan yang masuk kelas sore seperti saya, bisa buka bareng dengan teman sekelas. Kadang mereka bawa makanan bukaan dan saling berbagi di kelas. Ada juga yang buka bersamanya di kantin Potensi Utama.

Saya sendiri beragama Kristen, dan saya sangat menghargai mereka yang berpuasa. Karena saya tidak ingin bermusuhan, terpecah belah dan tetap ingin berteman dan bersahabat karena kita adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dan bersosialisasi tanpa memandang perbedaan kepercayaan agama.

Oiya, karena saya mahasiswa transferan yang hanya 2 tahun seperti yang sudah dibahas di postingan artikel sebelumnya, kelas saya dalam tiap semester berbeda beda. Jadi saat berpuasa kadang mereka mengajakku atau aku menanyakan mereka kapan ada buka bersama dalam satu kelas. Itu merupakan wujud perhatian dan toleransi mereka terhadap sesama tanpa memandang latar belakang.

Saat mereka berbuka bersama, saya diajak mereka untuk makan sama atau saya sendiri yang datang ke mereka. Saya pribadi sangat respek dan salut terhadap mereka yang berpuasa, saat puasa mereka tidak mengeluh dan menahan diri, saat berbuka mereka minum dan mengucap syukur. Dengan mereka berpuasa itu menunjukkan sikap empati terhadap orang - orang yang sedang kelaparan, belajar jujur terhadap diri sendiri dan bisa mengendalikan diri. Karena yang lain menghargai ibadah puasa, maka yang lain pun sering ikut berpuasa.

Disini arti toleransi beragama bisa juga dengan cara memberi bantuan. Di kampus UPU maupun di kampus lain saat ada orang tua mahasiswa yang meninggal tiap kelas dikumpulkan sumbangan sebagai bantuan kepada keluarga mahasiswa tersebut tanpa memandang asal usulnya. Selain itu, menjenguk teman kampus yang sedang sakit.

Saya pribadi sangat menyukai kata - kata dari pak presiden Gus Dur begini “Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”. Dan saya juga suka kata - kata ini dan kita semua setuju, yaitu “Agama boleh beda, sahabat jalan terus”

Hai semua apa kabar ? Pasti sehat kan ya, iyalah pasti hehe. Tidak terasa ya sudah setahun eskete dengan blog(?), maklum karena dari tahun lalu sibuk dengan perkuliahan. Hoi disini saya akan berbagi pengalaman lanjutan perkuliahan saya ke S1, yang didalamnya mengenai pengaruh mata kuliah bagi mahasiswa tranferan atau pindahan.

Oke saya akan memperkenalkan diri, nama saya David Asi Christy Silitonga. Sedang berkuliah di Universitas Potensi Utama dengan jurusan Sistem Informasi (SI) masuk tahun 2016, yang pasti masuk kelas sore dong haha. Semester ? Yaa inilah yang agak bingung menjelaskannya. Sebelumnya saya sudah bilang lanjutan perkuliahan ke S1, berarti sebelumnya sudah tamat D3. Iya saya D3 di kampus LP3M Medan. Jadi ini sistem semesternya lompat lompat karena harus memenuhi sisa mata kuliah S1 yang ada di Potensi Utama, walaupun sebagian mata kuliahnya sudah diambil di D3 kemarin.

Jadi gini, perkuliahan dan mata kuliahku berbeda dengan mahasiswa yang dari semester 1 karena saya mahasiswa transferan dari D3. Jadi mata kuliah yang sama antara S1 dengan D3 tidak diambil lagi, jadi sisa mata kuliahnya yang di S1 itulah diambil. 

Ada yang bilang kalo dari D3 lanjut ke S1 itu paling 1 tahun. Tidak juga loh, buktinya aku 2 tahun haha. Itu yang 1 tahun karena kuliahnya D3 dengan S1 di kampus yang sama, dan juga tinggal ambil sedikit mata kuliah untuk ke S1 dan biayanya tidak terlalu mahal. Yaa kalau ambil S1 nya dikampus lain belum pasti 1 tahun kan ya, karena harus mencocokkan mata kuliah yang sama. Jadi semakin banyak mata kuliah yang tidak sama semakin lamalah waktu kita untuk menyandang gelar sarjana.

Saya sendiri D3 Komputerisasi Akuntansi melanjut ke S1 Sistem Informasi. Kalau dilihat dari nama jurusannya kurang sinkron eaakk apasih, setidaknya mata kuliah mengenai komputer ataupun program ada yang sama. Karena mata kuliah D3 sudah disortir maka saya ambil S1 selama 2 tahun. Seharusnya 2,5 tahun karena banyak yang tidak sama. So, ada 5 mata kuliah yang harus di SP kan (Semester Pendek) karena mata kuliah lainnya sudah dipadatkan sampai hari sabtu. Kan lucu kan ya kalau 5 mata kuliah dikuliahkan 1 semester lagi haha.

Jadi inti singkatnya perkuliahanku mengenai mata kuliah ini begini. Ibaratkan D3 ada 3 mata kuliah dan S1 ada 5 mata kuliah, berarti ada sisa 2 mata kuliah lagi untuk memenuhi S1. Berapa banyak sisanya itulah yang jadi lamanya ambil S1. Jadi bagi kalian yang ingin menyambung D3 nya ke S1 harus melihat jurusannya ada hubungan atau tidak. Jika tidak, maka itu sama saja mengulang S1 dari semester 1 dan itu membuat kuliah selama 4 tahun karena akan ada banyak mata kuliah yang tidak sama.

Saya di semester ganjil tahun 2016 ada masuk ke semester 1, 3 dan 5. Berarti ada 5 kelas yang dimasuki karena di semester 3 ada 3 kelas yang berbeda. Kebayangkan di 1 semester ada 5 kelas, jadi kalau jalan kesetiap lantai pasti jumpa sama teman kelas yang lain semester haha. Sedangkan di semester genap sekarang ada semester 2 dan 4, termasuk mata kuliah peminatan. Disini aku masuk di 3 kelas termasuk kelas peminatan. Karena semester 4 di Universitas Potensi Utama atau biasa disingkat UPU ada mata kuliah peminatan, ada 2 yaitu CIS (Corporate Information System) dan GIS (Graphic Information System). Saya milih peminatan CIS karena lebih suka hal yang berbau coding, sedangkan kalau GIS lebih ke desain grafis. 

Jadi di semester lalu itu ada mata kuliah yang isi pembelajarannya sama dengan di D3, yaitu Web Desain (S1) dengan Pemrograman Internet (D3) sama sama belajar dasar dasar html. Jadi saya pas belajar Web Desain santai saja karena sewaktu D3 sudah belajar dasar dasarnya hehe. Selain itu juga ada teman yang nanya samaku mengenai mata kuliah Jaringan Komputer, tetapi mereka menggunakan aplikasi Sisco Packet Tracer sedangkan saya di D3 tidak menggunakan aplikasi tetapi langsung dengan IP jaringan komputernya. Disini sudah nampak lain kampus lain mata kuliah tetapi pembelajarannya sama, dan juga lain kampus mata kuliah sama tetapi pembelajarannya lain.

Beberapa pengaruh positif mata kuliah bagi mahasiswa transferan :

Pengaruh negatif mata kuliah bagi mahasiswa transferan :